Ekspedisi Satu -Satu
Pegunungan Latimojong
(Rante Mario - Rante Kambola)
Kabupaten Enrekang Sul - Sel
“Survei dan Inventarisasi Jenis Flora dan Fauna Pada Ketinggian 2600-2800 Mdpl di Pegunungan Latimojong”.
Pegunungan Latimojong
(Rante Mario - Rante Kambola)
Kabupaten Enrekang Sul - Sel
“Survei dan Inventarisasi Jenis Flora dan Fauna Pada Ketinggian 2600-2800 Mdpl di Pegunungan Latimojong”.
Alam Semesta beserta isinya merupakan karunia nyata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Dengan adil Ia menciptakan dan menempatkannya di seluruh pelosok dunia ini dengan kondisi yang berbeda-beda. Membuat alam menjadi salah satu ciri dan pesona hakiki yang tak dapat dipungkiri. Di dalamnya terdapat berbagai macam kehidupan yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tempat dan habitatnya. Flora dan Fauna misalnya, ketergantungan flora dan fauna pada alam sangat dipengaruhi oleh keadaan alam itu sendiri. Ibarat sebuah rantai makanan, ketika salah satu sumber makanan di suatu tempat mengalami kekurangan maka flora dan fauna di tempat tersebut pun akan mengalami suatu degradasi dan lama-kelamaan akan punah di bumi persada ini.
Sebagai mahkluk ciptan Tuhan yang mulia adalah kurang bijaksana apabila kita hanya dapat mensyukuri, mengagumi dan menikmatinya. Terlebih bagi kita para pemuda yang dituntut berinisiatif untuk suatu aktivitas dan kreativitas. Kini saatnya kita menggali potensi yang terdapat di alam baik secara langsung maupun tidak akan menganjurkan dan menunjukkan banyak hal kepada kita. Setidaknya setiap komunitas dapat melihat realita yang terjadi di lapangan di mana kita akan tersentak sejenak melihat kondisi alam saat ini. Banyaknya pengrusakan dan eksploitasi besar-besaran terhadap alam itu sendiri yang secara keji dilakukan oleh tangan-tangan manusia yang tidak bertanggung jawab dan hanya mengejar keuntungan untuk diri mereka sendiri. Pengrusakan dan penebangan hutan yang semakin merajalela, ditambah lagi pola ladang berpindah-pindah atau pembukaan lahan yang dilakukan oleh masyarakat. Kesemuanya itu menimbulkan berbagai macam bencana alam seperti gempa bumi, tanah longsor, banjir dan perubahan musim yang tidak menentu. Akibatnya, berbagai macam jenis flora dan fauna akan semakin terancam habitatnya dan berangsur-angsur akan punah di bumi yang tercinta ini.
Di Indonesia sendiri, yang secara geografis terletak antara 06° garis Lintang Utara dan 11° garis Lintang Selatan serta 95° dan 140° garis Bujur Timur, merupakan gugus kepulauan terbesar di dunia. Dalam wilayah yang teramat luas, membentang dari Benua Asia sampai Benua Australia dan dari Samudera Pasifik sampai Samudera Hindia, terdapat banyak ragam kelompok manusia. Indonesia terdiri atas sekitar 17.000 pulau, merupakan kepulauan terbesar di dunia. Panjang dari Barat ke Timur terentang sekitar 5.000 Km di sepanjang garis Khatulistiwa.
Indonesia memiliki kekayaan Taru (Flora) dan Satwa (Fauna), yang membuat Negara ini diakui memiliki Keragaman-Hayati tertinggi di dunia. Kekayaan jenis Hutan Indonesia diperkirakan mengandung Palem terbanyak di dunia, lebih dari 400 jenis pohon yang bernilai komersil di Asia Tenggara, dan sekitar 25.000 jenis tumbuhan berbunga. Keberadaan Flora ini menyediakan habitat yang luas untuk Margasatwa, terdiri dari jutaan jenis, mulai dari Invertebrata terkecil, sampai dengan herbivora terbesar.
Indonesia merupakan salah satu Negara terkaya Hayati di dunia. Hal ini disebabkan luas wilayah dan sejarah geologi yang rumit. Negara ini memiliki banyak pulau yang merupakan tempat berkembang jenis Endemi serta banyak relung dalam tipe vegetasi beragam dan rumit ditemukan di sana. Indonesia terbentang sepanjang 5.100 Km dan dua bidang biogeografi. Kisaran Habitatnya sangat luas, mulai rawa tetap sampai hutan hujan dan hutan kering setengah gurun pasir dan bahkan gletser. Indonesia dikenal sebagai negara “Maha-Ragam-Hayati”, istilah ini digunakan untuk menunjukkan tentang kekayaan Margasatwa yang luar biasa. Hal ini mungkin karena Indonesia mempunyai Margasatwa yang sangat beragam dan khas dibanding negara lain. Indonesia memiliki berbagai macam bentuk satwa mulai dari khas, aneh, dan bahkan bentuk kehidupan ganjil dibanding dengan daerah di wilayah beriklim sedang.Laut yang membatasi pulau-pulau,membatasi hubungan antar satwa yang jenisnya sama, sehingga secara berangsur berkembang dengan cara berbeda, menyesuaikan diri pada lingkungan berbeda, mengakibatkan munculnya keragaman luas satwa dan taru melalui perubahan dan seleksi alam. Orang Indonesia sejak lama bergantung pada Margasatwa melalui berbagai macam kegiatan, antara lain untuk mencari makanan, sumber genetika (terutama yang sesuai untuk perjinakan), sumber kesenangan dan keindahan (misalnya pengumpulan bulu burung Cendrawasih untuk busana adat), serta sebagai lambang keagamaan dan sumber kekuatan gaib. Sekarang pemanfaatan satwa umumnya tidak berkaitan dengan kebutuhan sehari-hari manusia. Ekowisata telah membuat jenis langka seperti Komodo dan Badak atau primata endemik seperti Orang Utan dan Siamang atau burung yang dilindungi seperti Merak, Kuau, dan Maleo menjadi sumber yang berdaya guna menguntungkan secara ekonomi. Ratusan jenis burung, ikan, dan reptil diperdagangkan baik untuk dalam negeri maupun internasional dan juga untuk dipelihara sebagai binatang kesayangan., Meskipun hubungan antara manusia dan satwa sudah cukup lama, pengetahuan luas mengenai jenis yang mempunyai nilai ekonomi penting umumnya masih kurang. Usaha untuk melindungi satwa Indonesia telah dilaksanakan, yaitu dalam hal penetapan suatu kawasan perlindungan seperti Hutan Lindung, Suaka Marga Satwa, dan Taman Nasional.
Indonesia juga mempunyai kekayaan flora yang berlimpah. Hampir 10% jenis tumbuhan di dunia terdapat di sini, termasuk beberapa jenis terindah dan mempesona. Jenis-jenis asli memberikan kerangka suatu rangkaian ekosistem, tersusun dari laut hingga puncak gunung,yang melingkupi seluruh pulau dan pantai. Kepulauan Indonesia dalam getaran dan aneka ragam permadani hutan dan padang rumput. Tumbuhan (flora), melalui kemampuan fotosintesis, memberi seluruh kekuatan yang ada untuk satwa dalam suatu ekosistem yang tak tergantikan.Indonesia merupakan salah satu Negara terkaya di dunia dalam hal tumbuh-tumbuhan (flora). Hal ini sebagian karena ukurannya yang besar, tetapi sekaligus menggambarkan kekayaan warisan sejarah geologi, keberadaan pulau-pulau dengan jenis endemik yang berkembang dan iklim yang sesuai untuk pertumbuhan flora diberbagai tempat di Nusantara.Aneka budaya Indonesia dipersatukan oleh penggunaan tumbuhan dalam kehidupan sehari-hari dan juga dalam upacara dan Agama. Keanekaan flora dan vegetasinya banyak terdapat di Indonesia.Dari puncak salju dan kawah-kawah gunung berapi hingga pantai berpasir dan hutan bakau.
Negara Indonesia, memang mempunyai kekayaan alam yang sangat melimpah. selain terkenal karena dihuni berbagai macam jenis Flora dan Fauna yang hidup sesuai dengan habitatnya,ditambah lagi pulau-pulau besar dengan lautan-lautan yang mengitarinya juga terkenal memiliki pegunungan-pegunungan dengan ketinggian puncak rata-rata di atas 3.000 Mdpl atau biasa juga disebut dengan ketinggian primer. Pegunungan-pegunungan tersebut tersebar diberbagai pulau di Indonesia. Seperti Sumatera, Jawa, Irian Jaya dan Sulawesi. Terkhusus di pulau Sulawesi tepatnya di Provinsi Sulawesi Selatan yang memiliki letak geografis dengan posisi 04°-06° Lintang Selatan dan 119°-121° Bujur Timur,sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Tengah, bagian Timur berbatasan dengan Teluk Bone, sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Flores dan sebelah Barat berbatasan dengan Selat Makassar. Dengan kondisi alam yang dimiliki oleh Sulawesi Selatan, maka daerah ini mempunyai banyak pegunungan dengan ketinggian primer salah satunya yaitu pegunungan Latimojong, yang letaknya berada di Dusun Karangan Kabupaten Enrekang. Dengan berada pada ketinggian tersebut, pegunungan Latimojong sangat berpotensi menyimpan berbagai jenis flora dan fauna yang belum kita ketahui sampai sekarang. Hal tersebutlah yang mendasari peneliti untuk mengadakan “Survei dan Inventarisasi Jenis Flora dan Fauna Pada Ketinggian 2600-2800 Mdpl di Pegunungan Latimojong”.
Sebagai mahkluk ciptan Tuhan yang mulia adalah kurang bijaksana apabila kita hanya dapat mensyukuri, mengagumi dan menikmatinya. Terlebih bagi kita para pemuda yang dituntut berinisiatif untuk suatu aktivitas dan kreativitas. Kini saatnya kita menggali potensi yang terdapat di alam baik secara langsung maupun tidak akan menganjurkan dan menunjukkan banyak hal kepada kita. Setidaknya setiap komunitas dapat melihat realita yang terjadi di lapangan di mana kita akan tersentak sejenak melihat kondisi alam saat ini. Banyaknya pengrusakan dan eksploitasi besar-besaran terhadap alam itu sendiri yang secara keji dilakukan oleh tangan-tangan manusia yang tidak bertanggung jawab dan hanya mengejar keuntungan untuk diri mereka sendiri. Pengrusakan dan penebangan hutan yang semakin merajalela, ditambah lagi pola ladang berpindah-pindah atau pembukaan lahan yang dilakukan oleh masyarakat. Kesemuanya itu menimbulkan berbagai macam bencana alam seperti gempa bumi, tanah longsor, banjir dan perubahan musim yang tidak menentu. Akibatnya, berbagai macam jenis flora dan fauna akan semakin terancam habitatnya dan berangsur-angsur akan punah di bumi yang tercinta ini.
Di Indonesia sendiri, yang secara geografis terletak antara 06° garis Lintang Utara dan 11° garis Lintang Selatan serta 95° dan 140° garis Bujur Timur, merupakan gugus kepulauan terbesar di dunia. Dalam wilayah yang teramat luas, membentang dari Benua Asia sampai Benua Australia dan dari Samudera Pasifik sampai Samudera Hindia, terdapat banyak ragam kelompok manusia. Indonesia terdiri atas sekitar 17.000 pulau, merupakan kepulauan terbesar di dunia. Panjang dari Barat ke Timur terentang sekitar 5.000 Km di sepanjang garis Khatulistiwa.
Indonesia memiliki kekayaan Taru (Flora) dan Satwa (Fauna), yang membuat Negara ini diakui memiliki Keragaman-Hayati tertinggi di dunia. Kekayaan jenis Hutan Indonesia diperkirakan mengandung Palem terbanyak di dunia, lebih dari 400 jenis pohon yang bernilai komersil di Asia Tenggara, dan sekitar 25.000 jenis tumbuhan berbunga. Keberadaan Flora ini menyediakan habitat yang luas untuk Margasatwa, terdiri dari jutaan jenis, mulai dari Invertebrata terkecil, sampai dengan herbivora terbesar.
Indonesia merupakan salah satu Negara terkaya Hayati di dunia. Hal ini disebabkan luas wilayah dan sejarah geologi yang rumit. Negara ini memiliki banyak pulau yang merupakan tempat berkembang jenis Endemi serta banyak relung dalam tipe vegetasi beragam dan rumit ditemukan di sana. Indonesia terbentang sepanjang 5.100 Km dan dua bidang biogeografi. Kisaran Habitatnya sangat luas, mulai rawa tetap sampai hutan hujan dan hutan kering setengah gurun pasir dan bahkan gletser. Indonesia dikenal sebagai negara “Maha-Ragam-Hayati”, istilah ini digunakan untuk menunjukkan tentang kekayaan Margasatwa yang luar biasa. Hal ini mungkin karena Indonesia mempunyai Margasatwa yang sangat beragam dan khas dibanding negara lain. Indonesia memiliki berbagai macam bentuk satwa mulai dari khas, aneh, dan bahkan bentuk kehidupan ganjil dibanding dengan daerah di wilayah beriklim sedang.Laut yang membatasi pulau-pulau,membatasi hubungan antar satwa yang jenisnya sama, sehingga secara berangsur berkembang dengan cara berbeda, menyesuaikan diri pada lingkungan berbeda, mengakibatkan munculnya keragaman luas satwa dan taru melalui perubahan dan seleksi alam. Orang Indonesia sejak lama bergantung pada Margasatwa melalui berbagai macam kegiatan, antara lain untuk mencari makanan, sumber genetika (terutama yang sesuai untuk perjinakan), sumber kesenangan dan keindahan (misalnya pengumpulan bulu burung Cendrawasih untuk busana adat), serta sebagai lambang keagamaan dan sumber kekuatan gaib. Sekarang pemanfaatan satwa umumnya tidak berkaitan dengan kebutuhan sehari-hari manusia. Ekowisata telah membuat jenis langka seperti Komodo dan Badak atau primata endemik seperti Orang Utan dan Siamang atau burung yang dilindungi seperti Merak, Kuau, dan Maleo menjadi sumber yang berdaya guna menguntungkan secara ekonomi. Ratusan jenis burung, ikan, dan reptil diperdagangkan baik untuk dalam negeri maupun internasional dan juga untuk dipelihara sebagai binatang kesayangan., Meskipun hubungan antara manusia dan satwa sudah cukup lama, pengetahuan luas mengenai jenis yang mempunyai nilai ekonomi penting umumnya masih kurang. Usaha untuk melindungi satwa Indonesia telah dilaksanakan, yaitu dalam hal penetapan suatu kawasan perlindungan seperti Hutan Lindung, Suaka Marga Satwa, dan Taman Nasional.
Indonesia juga mempunyai kekayaan flora yang berlimpah. Hampir 10% jenis tumbuhan di dunia terdapat di sini, termasuk beberapa jenis terindah dan mempesona. Jenis-jenis asli memberikan kerangka suatu rangkaian ekosistem, tersusun dari laut hingga puncak gunung,yang melingkupi seluruh pulau dan pantai. Kepulauan Indonesia dalam getaran dan aneka ragam permadani hutan dan padang rumput. Tumbuhan (flora), melalui kemampuan fotosintesis, memberi seluruh kekuatan yang ada untuk satwa dalam suatu ekosistem yang tak tergantikan.Indonesia merupakan salah satu Negara terkaya di dunia dalam hal tumbuh-tumbuhan (flora). Hal ini sebagian karena ukurannya yang besar, tetapi sekaligus menggambarkan kekayaan warisan sejarah geologi, keberadaan pulau-pulau dengan jenis endemik yang berkembang dan iklim yang sesuai untuk pertumbuhan flora diberbagai tempat di Nusantara.Aneka budaya Indonesia dipersatukan oleh penggunaan tumbuhan dalam kehidupan sehari-hari dan juga dalam upacara dan Agama. Keanekaan flora dan vegetasinya banyak terdapat di Indonesia.Dari puncak salju dan kawah-kawah gunung berapi hingga pantai berpasir dan hutan bakau.
Negara Indonesia, memang mempunyai kekayaan alam yang sangat melimpah. selain terkenal karena dihuni berbagai macam jenis Flora dan Fauna yang hidup sesuai dengan habitatnya,ditambah lagi pulau-pulau besar dengan lautan-lautan yang mengitarinya juga terkenal memiliki pegunungan-pegunungan dengan ketinggian puncak rata-rata di atas 3.000 Mdpl atau biasa juga disebut dengan ketinggian primer. Pegunungan-pegunungan tersebut tersebar diberbagai pulau di Indonesia. Seperti Sumatera, Jawa, Irian Jaya dan Sulawesi. Terkhusus di pulau Sulawesi tepatnya di Provinsi Sulawesi Selatan yang memiliki letak geografis dengan posisi 04°-06° Lintang Selatan dan 119°-121° Bujur Timur,sebelah Utara berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Tengah, bagian Timur berbatasan dengan Teluk Bone, sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Flores dan sebelah Barat berbatasan dengan Selat Makassar. Dengan kondisi alam yang dimiliki oleh Sulawesi Selatan, maka daerah ini mempunyai banyak pegunungan dengan ketinggian primer salah satunya yaitu pegunungan Latimojong, yang letaknya berada di Dusun Karangan Kabupaten Enrekang. Dengan berada pada ketinggian tersebut, pegunungan Latimojong sangat berpotensi menyimpan berbagai jenis flora dan fauna yang belum kita ketahui sampai sekarang. Hal tersebutlah yang mendasari peneliti untuk mengadakan “Survei dan Inventarisasi Jenis Flora dan Fauna Pada Ketinggian 2600-2800 Mdpl di Pegunungan Latimojong”.

No comments:
Post a Comment